Sabtu, 19 April 2014

Sifat dan Karakter Zodiak Libra

 
       Zodiak libra selalu tampak halus, menarik, baik hati dan mudah bergaul. Diplomatis dan koperatif juga merupakan sifatnya. Ia bersedia melakukan apa saja untuk mencapai jiwa aman tenteram. Tapi ini juga penyebab dari keterlibatan konflik yang tiada habis-habisnya. Ia seorang idealis yang menginginkan segala sesuatu sempurna. Dan banyak orang mengatakan seorang Zodiak libra pemalas.
          Tanda timbangan ini mencerminkan seorang Zodiak libra yang selalu memperhatikan manusia sekitarnya dan memperbandingkannya satu sama lain. Ia memperhatikan orang lain, tapi melupakan diri sendiri.

Penuh Keraguan, Bimbang, Adil Pandai Bermuka Dua, Memiliki Naluri Yang Kuat, Mempesona Nomor Keberuntungan : 8, 17, 22, 35, 39, 44
Aroma Keberuntungan : Peppermint, Kayu Pinus, Vanilla
Planet Yang Mengitari : Venus Bunga Keberuntungan: Bunga Violet
Warna Keberuntungan : Biru
Batu Keberuntungan : Batu Pirus/Permata
Elemen Keberuntungan : Udara
Pasangan Serasi : Aries
          Para zodiak libra sangat menawan, sulit ditebak, dan memiliki inteligensi yang tinggi; mereka dapat bekerja sama dan adil, namun penuh kebimbangan dan selalu mencari ketenangan batin. Mereka selalu kawatir pada hari ini dan selalu melakukan apapun juga untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka suka bekerja sama daripada bekerja sendiri. Mereka haus akan pengetahuan dan memiliki minat yang besar pada bidang kehumasan dan kejiwaan. Mereka selau tampil sebagai pembawa damai dan jarang mudah marah, namun apabila marah, mereka dapat membuat orang di sekitarnya gemetar ketakutan. Cita rasa Zodiak libra klasik dan mereka menyukai kombinasi antara kesederhanaan dan kesempurnaan. Keragu-raguan mereka adalah langkah mundur terbesar bagi mereka. Tidak hanya membuat mereka kehilangan kesempatan tetapi juga membuat mereka yang berhubungan dengan Zodiak libra menjadi bingung. Mereka memiliki keinginan yang besar untuk menjaga segala sesuatunya tetap harmonis dan bersedia berkorban untuk mendapatkannya. Mereka mempunyai jiwa seni, keindahan, dan rencana. Ini semua membantu Zodiak libra dalam mencapai apa yang telah mereka tetapkan. Dalam menyelesaikan tugasnya, Zodiak libra selalu berhasil berkompromi dan membujuk orang lain untuk melakukan perbuatan sesuai dengan kehendaknya.
Asmara para Zodiak libra: Para Zodiak libra tidak suka menyakiti orang lain. Keagungan, kemurahan hatinya dan pesonanya akan selalu menarik orang di dekatnya. Rasa aman yang didapatnya akan membuatnya bahagia. Para Zodiak libra akan mengerjakan apa saja demi memuaskan pasangannya. Mereka tertarik pada individual yang cantik/tampan. Para Zodiak libra tidak suka kata-kata kotor, penampilan yang sembrono atau prilaku buruk dari pasangannya.

Sifat dan Karakter Zodiak libra ( 23 September – 22 Oktober ) 

Cewek Libra

          Memiliki bentuk wajah oval. Cewek dan wanita berzodiak libra memiliki kulit yang bagus dan indah, dengan bentuk tubuh indah. Cewek dan wanita berzodiak libra akan menghabiskan banyak tenaga utnuk menjaga agar kulitnya tetap mulus dan indah. Cewek dan wanita berzodiak libra mudah alergi kosmetik dan make up, tetapi menjaga wajah dan berusaha untuk menghindari kerut wajah adalah hobinya. Cewek dan wanita berzodiak libra memang pandai dalam hal itu, sehingga cenderung nampak muda dari umur yang sesungguhnya. Cewek dan wanita berzodiak libra dapat menjadi sangat nakal, layaknya anak kecil, tetapi sebenarnya benar-benar 100% wanita. Cewek dan wanita berzodiak libra tetap nampak manis baik dalam balutan jeans maupun baju malam. Cewek dan wanita berzodiak libra beranggapan bahwa lelaki sama dengan perempuan.
          Terkadang Cewek dan wanita berzodiak libra dapat berpikir lebih cepat daripada anda, tetapi cewek dan wanita berzodiak libra tidak akan meninggalkan anda jauh-jauh. Cewek dan wanita berzodiak libra akan berusaha membuat anda merasa bahwa anda tidak tersaingi atau dikalahkan dalam tcewek dan wanita berzodiak librap permainan yang anda mainkan dengan dirinya, walaupun cewek dan wanita berzodiak libra menang. Cewek dan wanita berzodiak libra sangat perayu, bahkan pada saat cewek dan wanita berzodiak libra tidak mengerti apa yang cewek dan wanita berzodiak libra mau.
          Cewek dan wanita berzodiak libra tidak dapat memutuskan apa yang ingin dilakukannya, dan apa yang sebaiknya tidak dilakukannya, dcewek dan wanita berzodiak libra juga tidak mampu mengatur jadwal dengan baik, dalam kasus apapun. Cewek dan wanita berzodiak libra berbakat dalam memilih pakacewek dan wanita berzodiak libran, dan juga masalah memadankan pakacewek dan wanita berzodiak librannya. Cewek dan wanita berzodiak libra suka sekali berpakacewek dan wanita berzodiak libran warna hitam dan mengenakan parfum. Cewek dan wanita berzodiak libra menyukai bau bunga yang ringan. Jika sedangbertengkar, cewek dan wanita berzodiak libra benar-benar hebat.
          Cewek dan wanita berzodiak libra dapat bertengkar dan berdebat selama berjam- jam, dan seringkali memenangkannya. Jika hal ini bukanlah pertengkaran yang serius, cewek dan wanita berzodiak libra terkadang akan ikut bertengkar, atau terkadang hanya akan tersenyum saja. Cewek dan wanita berzodiak libra akan menjadi politisi yang hebat, karena cewek dan wanita berzodiak libra akan selalu dapat mengetahui, partai mana yang akan memenangkan pemilihan.
Cewek dan wanita berzodiak libra selalu memiliki alasan yang baik, bahkan cewek dan wanita berzodiak libra suka untuk menentang dirinya sendiri. Cewek dan wanita berzodiak libra tidak dapat menentukan mana yang benar ataupun salah bagi dirinya, karena segalanya memiliki sisi baik dan buruk. Wanita dalam zodcewek dan wanita berzodiak librak lain mungkin tidak terlalu peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain.
          Tetapi wanita Libra mendengar dan peduli apa yang dikatakan orang mengenai mereka, atau apa yang anda rasakan, sebanyak apa yang cewek dan wanita berzodiak libra peduli mengenai perasaanya sendiri. Cewek dan wanita berzodiak libra dapat menyesuakcewek dan wanita berzodiak libran diri dengan baik dalam lingkungannya, maka di pekerjaanya, cewek dan wanita berzodiak libra seringkali dapat menanjak dengan cepat. Cewek dan wanita berzodiak libra suka bekerja dalam tim dalam melakukan banyak hal.
          Jika anda meminta bantuan atau nasihat dari dcewek dan wanita berzodiak libra, dcewek dan wanita berzodiak libra akan dengan sukarela memberi bantuan, kecuali jika cewek dan wanita berzodiak libra tidak menyukai anda. Cewek dan wanita berzodiak libra dapat mengubah anda bahkan tanpa anda sadar bahwa andaberubah karena pengaruh dari dirinya. Sisi baik berpacaran dengan orang Libra adalah bahwa cewek dan wanita berzodiak libra tidak akan bernah ikut campur dengan privasi anda.
          Cewek dan wanita berzodiak libra tidak akan pernah membuat anda kehilangan muka didepan teman-teman anda. Walaupun cewek dan wanita berzodiak libra orang yang peduli mengenai jumlah uang yang tertinggal di rekeningnya, cewek dan wanita berzodiak libra tidak akan pernah lupa untuk selalu mengingatkan anda bahwa cewek dan wanita berzodiak libra menyayangi anda.

Sifat dan Karakter Zodiak libra ( 23 September – 22 Oktober ) 

Cowok Libra dan Pria Libra

          Pria dan cowok libra umunya memiliki kulit yang putih dan mulus, dengan bentuk tubuh tegap dan tinggi. Umunya pria dan cowok libra berwajah tampan. Tipe pria dan cowok libra cepat mengambil langkah dalam keputusan. Selalu memiliki alasan yang baik, bahkan tidak suka untuk menentang dirinya sendiri. Karakter zodiak libra tidak dapat menentukan mana yang benar ataupun salah bagi dirinya, karena segalanya memiliki sisi baik dan buruk.
          Kalau sedang ribut pria dan cowok bertipe zodiak ini akan bertengkar dan berdebat selama berjam- jam, dan seringkali memenangkannya. Jika anda meminta bantuan atau nasihat dari dia, dia akan dengan sukarela memberi bantuan, kecuali jika ia tidak menyukai anda. Ia dapat mengubah anda bahkan tanpa anda sadar bahwa anda berubah karena pengaruh dari dirinya. Sisi baik berpacaran dengan orang Libra adalah bahwa ia tidak akan bernah ikut campur dengan privasi anda.

Jumat, 18 April 2014

Maafkan Aku,.. Kek



         Aku adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Namaku Anggito Wiryawan. Aku biasa dipanggil ‘Tito’. Aku dilahirkan di Sorong, 10 Februari 2001. Aku adalah siswa kelas enam di SD Al Irsyad Kota Sorong, Papua Barat. Dua kakak perempuanku telah kuliah dan tidak tinggal serumah dengan orangtuaku. Kakak pertama bernama Paramitha Wiryawan. Dia kuliah di STIS Jakarta. Kakak kedua bernama Maharani Wiryawan. Dia kuliah di AMG Jakarta.  Kakak perempuan ketiga  bernama Windyani Wiryawan. Dia biasa dipanggil ‘Windy’. Dia masih tinggal serumah dengan orangtuaku karena masih kelas 2 SMA. Ayahku  bernama Wiryanto. Dia seorang pelaut yang bekerja di kapal udang. Dia sering berlayar meninggalkan kami selama 2 – 3 bulan. Ibuku bernama Wantini seorang guru di sebuah SMPN di kota Sorong. Nama belakangku dan kakakku adalah gabungan antara nama ayah dan nama Ibu. Selain itu tinggal pula kakek dirumahku. Dia adalah orang tua dari ayahku. Dahulu kakek juga seorang pelaut. Dia seorang Prajurit Angkatan Laut. Sedang nenek sudah meninggal lebih dulu. Rumah kakek telah dijual oleh anak-anaknya. Kakek tidak mempunyai rumah lagi. Kakek meminta tinggal dirumah kami karena rumah kamilah yang paling besar.
            Seperti biasa ayah pergi berlayar dengan kapal udangnya. Suasana rumah serasa sunyi. Jika ayah dirumah, ayah pasti orang yang sering menegurku kalau aku terlalu lama bermain. Misalnya bermain Play Station, Online, dan nonton televisi. Jika ayah pergi, ibu yang menegurku, tetapi tidak sekeras ayah. Suatu hari sepulang sekolah, ibu membawa kabar yang mengejutkan. Ibu mengatakan, ”Ibu mendapat tugas untuk penataran ke Jakarta”. Aku bertanya, ”Berapa lama bu?”. “Hanya dua minggu.” jawab ibu. Kepalaku langsung pusing. “Apa jadinya kalau dirumah tanpa ibu selama dua minggu?” tanyaku dalam hati. Sehari sebelumnya, Kak Windy juga berangkat ke Bandung untuk mengikuti pekan karya ilmiah. Aku bingung membayangkan harus menjaga kakek yang telah pikun. Ingin rasanya kularang ibu agar tidak pergi, kataku dalam hati. Tetapi tidak bisa, karena ini adalah salah satu tugas ibu sebagai guru. “Soal makan, kamu tidak usah khawatir,” kata ibu. “Ibu sudah titip Bude Ning memasak untuk kamu dan kakek”, lanjutnya. Bude Ning adalah tetangga sebelahku yang sangat dipercaya ibuku. Bude Ning juga adalah teman SMA ibuku. Jadi, wajar jika ibu meminta tolong pada  Bude Ning.
            Tiga hari kemudian, Ibu berangkat ditemani oleh rekan guru dari sekolah ibu. Aku tidak mengantar karena harus sekolah. Di sekolah, aku berpikir bagaimana menjaga kakek yang pikun.Melihat wajahku yang bingung, Fandi memanggilku. Fandi adalah sahabat yang sangat kupercaya walau dia penganut agama Kristen Protestan. “Mengapa kamu melamun?” tanya Fandi. “Aku ditinggal ibuku. Terpaksa aku harus menjaga kakek yang pikun.” jawabku. “Kamu harus sabar,....” kata Fandi. Aku sedikit bingung dengan perkataan Fandi. Sepertinya masih ada kata-kata yang akan diucapkannya. Jam satu siang aku pulang sekolah. Setelah mengganti baju, kemudian aku makan siang. Kulihat piring bekas kakek makan siang. Nasi putih, sayur rebung dan ikan goreng kusantap dengan cepat karena lapar. Tiba-tiba aku mendengar suara kakek. “Tito ambilkan piring, kakek mau makan.” kata kakek. Aku terkejut. “Bukankah kakek sudah makan?” tanyaku. “Kakek belum makan, dari tadi kakek tidur”, jawab kakek. Aku mengambil piring dengan pikiran bingung. “Mana ikan kuah kuningnya? Kenapa kamu habiskan, itu makanan kesukaan kakek?” tanya kakek sambil marah. “Kek, hanya ada ikan goreng, bukan ikan kuah kuning”, jawabku. Kakek tetap membantah. Kakek menyuruhku meminta di Bude Ning. Aku menjawab, ”Tidak mau, aku malu. Bude kan punya tiga anak laki-laki yang sudah besar, pasti makannya juga banyak”. Walau pun begitu kakek tetap memaksaku. Aku mengalah. Aku teringat kata-kata Fandi, kita harus sabar  kepada orang tua.
            Kemudian aku ke rumah Bude Ning meminta ikan kuah kuning tetapi Bude Ning tidak memasaknya. Bude menyuruhku untuk membeli ikan kuah kuning di warung. Setelah sampai di rumah, aku menyuruh kakek untuk makan. Sungguh aku sangat kesal ketika kakek berkata, ”Kakek tidak lapar, kakek mau menonton televisi”. “Aaaagh”,sambil meletakkan mangkok berisi ikan kuah kuning kesukaan kakek. Tiba-tiba ibu mengirim SMS. Di pesan masuk tertulis, Ibu sedang transit di Makassar. Aku menelpon dan menceritakan kejadian tadi kepada ibu. Ibu menasihatiku agar sabar. Ibu menyuruhku shalat dzuhur karena waktu shalat sudah hampir habis.
            Hari ini libur sekolah, karena para guru mengikuti KKG yang diadakan di sekolahku. Setelah shalat subuh aku tidur lagi. Jam delapan pagi, kakek membangunkanku untuk pergi sekolah. “Aku libur, Kek” jawabku lalu tidur lagi. Tetapi akhirnya, aku bangun juga karena kakek terus menepuk-nepuk punggungku. Setelah makan pagi, aku menonton televisi. Saat itu di Trans TV sedang ditayangkan Islam Itu Indah bersama Ustadz M. Nur Maulana yang terkenal dengan sapaan, ”Jamaaah....... Alhamdulillah. Ustadz sedang membahas masalah merawat orang tua. Beliau berkata,”Merawat anak lebih mudah daripada merawat orangtua karena merawat anak semakin lama semakin pintar”. “Sebaliknya merawat orang tua semakin lama semakin menjengkelkan. Tetapi kalau kita sanggup dan sabar dalam merawat orang tua, maka Allah SWT menjanjikan pahala surga”.
            Nyaris saja aku menitikkan air mata. Aku hampir tidak mau lagi merawat kakek yang pikun. Akupun berdoa kepada Allah SWT agar kakek tetap sehat dan daya ingatnya masih baik. Aku harus membalas budi karena kakek yang menjaga aku ketika ibu dan ayah bekerja. Aku juga berdoa, semoga anakku dan cucuku akan merawatku dan tidak kesal jika aku sedikit pikun dan pelupa.Kakek, maafkan kesalahanku ,doaku dengan sangat khusyuk.
            Tiba-tiba terdengar suara, ”Braak”. Aku segera berlari ke kamar kakek. Aku melihat kakek terlentang di lantai. Aku menangis dan berteriak meminta tolong. Aku menggoyang-goyang tubuh kakek, tetapi kakek diam saja. Suami Bude Ning, Pakde Anton, datang ke rumah. Aku melihat ia menelpon seseorang. Beberapa saat setelah Pakde Anton menelpon seseorang, ada mobil datang dan Pakde membawa kakek ke rumah sakit. Aku masih menangis ketika Bude Ning datang ke rumah. Bude menceritakan kalau kakek harus dirawat di rumah sakit. Bude berkata, “Pakde sudah menelpon ayah, mungkin besok lusa ayah baru tiba. Mas Bin akan menemani kamu”.
               Dua hari kemudian ayah tiba di rumah. Ayah mengajakku ke rumah sakit. Aku sedikit lega. Kakek terlihat lebih sehat. Ketika aku masuk, kakek sedang berbicara dengan orang yang datang menjenguk kakek. Mungkin teman lama kakek . “Ini cucu laki-laki saya, ganteng ya, dia selalu ranking satu”, kata kakek sambil tertawa membanggakanku didepan temn kakek. Dalam hati aku berkata, “Ternyata kakek sangat bangga dan sayang kepadaku”. Aku jadi sedih mengingat kelakuanku pada kakek selama ini. Walau aku memperlakukan kakek dengan tidak baik, tetapi kakek membanggakan aku di depan teman-temannya.
             Siang itu, ayah dan aku pergi ke Bandara. Kami menjemput Kak Windy yang tiba dari Bandung. Setelah membawa koper ke rumah, kami langsung menuju ke rumah sakit. Di depan kamar kakek, kami mendengar kakek sedang mengaji. Kami mengetuk pintu,lalu kami masuk. Kakek tersenyum lebar ketika  melihat kak Windy. “Apakah kamu mendapat juara?” Tanya kakek. Kak Windy menggelengkan kepala dengan lemas. Kak Windy terlihat sangat lesu. “Tidak apa-apa, kegagalan adalah sukses yang tertunda, kamu harus lebih giat belajar.  Tiba-tiba aku dikejutkan dengan tepukan kakek pada bahuku, ”Tito juga harus rajin belajar dan lebih sayang kepada orangtua, hiburan boleh saja tetapi tidak boleh berlebihan”. Kemudian kakek mengatakan kalau kakek ingin tidur. Kami pun pergi ke warung makan karena kak Windy belum makan. Sepulang dari warung makan, kami membawa makanan kesukaan kakek, papeda dan ikan kuah kuning. Aku menepuk bahu kakek dengan perlahan agar kakek bangun. Tetapi kakek tidak kunjung bangun. Wajahnya terlihat damai saat tidur.
             Ayah menyuruh seorang suster agar melihat keadaan kakek. Bagai disambar petir, ketika suster berkata kakek telah meninggal dunia. Aku sangat menyesal. Aku merasa akulah yang menyebabkan kakek meninggal karena kelakuanku yang tidak baik. Aku begitu sedih dan menyesal dengan apa yang kulakukan. Air mataku terus berlinang sambil memohon maaf kepada kakek. “Maafkan Tito, ya Kek. Tito menyesal tidak berbuat baik kepada kakek selama ini. Ya Allah Ampunilah salah dan dosaku. Belum sempat aku berbuat baik kepada kakek, tetapi mengapa Engkau telah memanggilnya? Ampuni juga dosa kakek.Terimalah amal ibadahnya. Tempatkanlah kakek di surga-Mu, Amiien, amiien yaa Robbal Alamin” pintaku dalam doa.
              Beberapa hari kemudian . . .                                                                                                                      
  Di suatu sore yang cerah, kami berempat duduk-duduk. Bunga Eforbia telihat mekar dengan indah. Aku ingat, kakek paling senang melihat bunga ini saat mekar. Setelah aku melihat bunga Eforbia, ayah mengajakku ke bandara. Ternyata, sekarang ibu akan pulang. Kami menjemput ibu. Kulihat wajah ibu campur aduk antara sedih dan senang. Tanpa sepengetahuanku, kak Windy memberitahu ibu jika kakek telah meninggal. Setelah pulang dari bandara, aku ke ruang keluarga, kubuka album foto. Ada foto kakek  sedang menggendongku. Ada juga foto kakek bersama kakak-kakak perempuanku. Kalau diperhatikan, wajahku mirip dengan wajah kakek.  Biasanya anak mirip dengan orangtuanya, namun aku berbeda. Aku lebih mirip dengan kakekku daripada orangtuaku. Tidak terasa air mata telah mengalir dipipiku. Aku harus merelakan  kepergian kakek. Aku sekarang mengerti apa yang dirasakan Fandi ketika dia menasehatiku.Ternyata kakek Fandi juga telah meninggal. Adzan magrib terdengar ditelingaku. Aku pun ke masjid dan berdoa agar kakek dirahmati Allah SWT dan orangtuaku tidak meninggal begitu cepat. Tak beberapa lama libur berakhir. Kehidupanku kembali seperti dulu, walau kakek telah meninggal. Kita harus menjaga orangtua dengan sabar, karena hidup mereka tidak lama lagi dan mereka bisa saja akan pikun. Kata-kata yang terakhir kuucapkan untuk kakek, “Selamat tinggal, Kek.”

Ket: papeda adalah makanan pokok di Papua,terbuat dari sagu.
 NAMA PENULIS : AHMAD ALI ASHSHIDIQI